Ada yang menarik disana, saat kaki ini hendak berjalan dan melewati Hotel Tradisinal berbintang Empat milik kota kami (Wernigerode Sachsen Anhalt).
Alih-alih tidak menghiraukannya, aku lebih memilih bersalawat saat menengok ke dalam Hotel beberapa kali. Sepertinya hanya kalangan orang tertentu saja yang bisa mampu menggunakan fasilitas disana. Terang sajakau bisa menebaknya langsung dengan beribu mobil bermerk yang sedang berdiri gagah di tempat parikaran.
"Wah.. suatu saat aku akan masuk kedalamnya. Sepetinya bbermalam disana sehari sudah cukup. Cukup untuk menghapus rasa penasaranku. Tak apalah nabung beberapa hari untuk masuk kesana." senyum-senyum sendiri sambil menengok papan promosi Hotel.
Sudah tak terhitung lagi langkah kakiku saat melintasi tempat ini. Tujuanku tidak lain hanya satu, ingin mampir sebentar di perpustakanan yang terletak tepat di sampingnyanya.
Bagiku perpustakaan adalah tempat ternyaman selain rumahku sendiri. Aku tipe orang yang menyukai keheningan, kenyamaanan dan keteraturan.
Penatku akan hilang sesaat setelah melihat rangkaian buku yang berjejer rapi pada rak masing-masing dari mereka. Tak lupa juga dengan warna buku dan ditambah lagi dengan para pekerja perpustakaan yang ramah.
Aku akui perpustakaan kampus lebih besar 3 kali lipat dari perpustakaan kota. Hanya saja buku-buku nonFiksi milik perpustakaan kota lebih banyak di banding perpustakaan kampus.
Aku sendiri tak tahu, kapan tepatnya aku jauh cinta dengan buku. Yang aku tahu semenjak duduk di bangku sekolah, aku tak begitu tertarik dengan tema membaca apalai menulis.
***
Kembali ke kisah hotel berbintang empat tadi. Aku memang berniat untuk suatu saaat nanti akan aku masuki gedung megah ini, duduk bersama dengan para kalangan atas yang ada di sebagian negri. Bukan ingin bersaing, hanya ingin merasakan sesekali apa yang mereka rasakan. Sepertinya nyaman skali didalam. Di tambah lagi aku sempat melewati papan promosi yang dinataranya ada pelayanan Wellnes di sana. Mungkin karena saat itu, pundakku sedang memikul ransel dan terihat lelah. Jadi tidak heran, jika fokusku tertuju padanya.
***
Tepat 2 minggu yang lalu, kampusku mengadakan Proyek mingguan disetiap semseter musim panas. Salah satunya untuk bekunjung ke beberapa perusahaan. Tujuannya tidak lain adalah memberi gambaran mahasiswa tentang apa yang telah di pelajarinya (contohnya seperti struktur organigram pada suatu perusahaan). Waktu yang kami butuhkan adalah sehari atau maximal dua hari untuk proyek ini.
Ada beberapa penawaran proyek diluar jerman.Salah satunya ke paris, praha, truki dan beberapa tempat lainnya. Karena cuaca yang kurang bersahabat, akhirnya aku memutuskan untuk mengambil tawaran berkungjung ke sebuah bangunan di dalam kota dan beranggotakan 10 orang dalam team kami.
***
H-7 aku mendapat email dari Professor untuk bertemu langsung di depan "Gotisches Haus". Berhubung beliau hanya memberikan nama perusahaan atau gedung ini, jadi aku sendiri agak kesuliatan untuk menemukannya. Segeralah aku searching di google, tak tahunya kawan. Gedung yang akan kami kunjungi ini adalah hotel yang aku maksudkan tadi. Selama ini aku tak melihat nama hotel saat melintas di depannya. aku hanya sekilas, membacakan salawat lalu melewatinya begitu saja.
***
Tepat hari selasa 17 Mei 2016. Aku sudah mengecek keberadaan gedung yang sama dengan gedung yang aku maksudkan. Gothisches Haus, mereka adalah satu (yang aku maksudkan dan yang akan kami kunjungi).
Kami janjin untuk bertemu di depan Hotel bintang 4 ini jam 10:20. Berhubung jam 10:30 kami bertemu dengan sang direktur hotel.Suatu kehormatan bisa bertemu dengan sang pemilik hotel langsung.
Kami disambut hangat oleh para karyawan dan manager hotel.
Ternyata kali ini, aku bukan hanya menjadi tamu disana, tapi bisa bertatap muka langsung dengan semua pegawainya. Kami di pandu oleh sang manager untuk masuk ke setiap ruangan yang ada didalam hotel ini. Mulai dari ruang makan, Dapur, ruang rapat, kamar VVIP, VIP dan yang standart juga kami masuki
Setelah berjalan dan ditemani dengan suara khas pak manager. Beliau mempersilahkan kami untuk makan siang sebelum pulang. Gratis tentu saja ^^
Dan kau harus tahu kawan!
Aku takkan menyesal untuk bersalawat kepada apa saja yang aku inginkan.
Jika para JIN punya bimsalabim abrakadabra, maka dengan bangga aku mengenalkan "ALLAHUMASALI ALA SAIDINA MUHAMMAD WA ALA ALI SAIDINA MUHAMMAD"
***
Percayalah kawan! It's work.
Tentu saja dnegan niat yang tulus karena Allah ^^
Wassalamualaikum wr.wb.
Wernigerode 19.05.2016











