Aku melihatnya! Seorang lelaki dengan wajah manis miliknya.
Seperti hari-hari kemarin, hari ini ia menari riang di alam bawah sadarku. Seorang lelaki yang ku sebut teman. Teman yang inshAllah aku jaga sebaik mungkin.
Seorang lelaki yang mampu membuat ku tersnyum, tanpa tahu alasan pasti senyuman itu.
Seorang teman yang kedatangannya membawa ketenangan, kepergiaannya menyimpan rindu.
Terkadang aku menamai kejadian ini dengan sebutan jatuh cinta. Namun akalku dengan tegas membantahnya. Toh jatuh cinta itu biasa dalam pertemanan. Tak perlu sempit mendeskripsikannya.
Tapi ini agak beda. Aku ingin memintanya untuk jangan memulai percakapan duluan, tapi apa daya, tak ada alasan kuat untuk menolakkedatangannya. Karena tak ada alasan yang kuat untuk memintanya tetap disini.
"Kau harus jaga jarak dengannya!" Itu pikiran alami karena dia belum menjadi mahrammu.
Tapi, bagaimana dengan wanita-wanita yang berantrian panjang untuk meraih hatimu?
Aku apa kabar?
Aku tak khawatir, jika suatu saat kau memintaku untuk menunggu.
Aku akan dengan sabar menunggu.
Dan perlu kau tahu, semenjak mengenalimu, kata "menunggu" dan aku sudah menjadi sahabat karib.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar