Kamis, 03 Maret 2016

Iqro (Bacalah!)

Bismillahirahmanirahim!

Jemari ini tak sabar untuk sedikit membahas mengenai kehidupan orang jerman terhadap kami para muslim dan muslimah.
Berhubung karena saya muslimah, jadi topiknya akan mengerucut ke sini.
Orang jerman itu sebenarnya baik. Kenapa saya bilang sebenarnya? karena yahhh memang baik. Mereka itu dari luarnya saja yg kelihatan cuek, tapi mereka sadar akan keberadaan kami disampingnya. Lebih terarik dengan urusan mereka sendiri, menjawab apa yg seperlunya dijawab jika ingin berdiskusi dengan mereka.
   Orang jerman yg dingin bertemu dengan orang indonesia yg ramah. Dengan kekuatan keramahan kami, maka tidak begitu susah untuk berbaur dengan mereka. "Senyum" adalah kata pertama tanpa suara, yg sering kami sebarkan. Insyaallah hanya kepada yg mahram (bukan muhrim yah!! muhrim itu kata yg digunakan untuk orang yg sedang berihram dalam beribadah haji).

Yup..tidak masalah kalau cuma senyum. Tapi yg jadi masalah, tu orang balas nggak senyuman kita?
Kesalahan orang indonesia pada umumnya (terutama saya) adalah memberi tak harap kembali. Noramalnya sih, seharusnya dibalas. Tapi ada beberapa orang yg mungkin dalam hatinya "ni orang sok akrab banget dah". Jadi nggak dibalas deng. Alhasil, kitanya yg malah kesal sendiri. Mental indonesia lah yah biasa. Tapi 2-3 Tahun sudah biasa kok. Senyum bertepuk sebelah bibir jhahaha. Yah emang sih, kalau di indo juga gitu, khususnya buat orang yg kita belum kenal, pasti dibilang gitu.

Misalnya saja pas lagi nunggu bus di halte trus ada orang aneh lewat. Yg sadar bahwa itu orang memang aneh, cuma si ibu ini dan kamu sendiri. Pas di moment ini, si ibu senyum terus liat kearah kamu, yg juga lagi senyum. Nah di situ tu, kamu bisa tau kalau mereka itu gak kaku-kaku banget. Intinya, bukan senyum sembarangan, tapi ada moment tertentu yg buat suasana jd cair dengan sendirinya.
***
Contoh saja ni ya, hari ini kan saya baru pulang beli mesin kopi yg ukuran khusus buat mahasiswa lah ya! (nggak jelek-jelek amat, tp gak bagus-bagus amat). Nah trus itu, mesinya ini sudah emang ada kopi (kapsul) khusunya gitu biar pas ke mesinnya. Si mesin ini uda ada di kerajang belanja eke, tapi si kopinya ini yg belum ada. Pas beberapa menit kebingungan dalam mencari dan tiba-tiba datang seorang ibu yg sengaja naroh keranjangnya dan berjalan kearah saya. Kirain si ibu ini mau nyari kopi juga. Eh tahunya, ni ibu nunjukin tempat kopi yg pas buat mesin saya masyallah....terharu :') Padahal ini ibu0ibu bukan pegawai sini juga. Eh mau aja nolongin.
Jadi intinyaaaaa saya itu nggak hidup sendirian, ada orang-orang yg tanpa disadari lagi nggak sengaja ataupun emang mereka lagi gunain fungsi mata sesungguhnya buat ngeliat sekitar. contohnya si ibu peri ini.
Kadang kalau lagi galau-galaunya cewek (terutama saya), biasanya hanya tahu kalau yg hidup didunia ini tu cuma saya sendiri.
Mungkin itu sebabnya Allah memerintahkan kita umatnya untuk "Bacalah!". Karena bacalah disini, bukan hanya mengartikan memebaca tulisan. Tapi juga ada alam, ada gestur tubuh seseorang, ada banyak kebesaran Allah lainnya yg patut untuk dibaca. Setelah dibaca, lalu dicerna dengan otak dan hati. Kalau masih kurang, ada lisan disana yg bisa digunakan untuk memuji kebesaran Tuhanmu.
"Bacalah!" satu kata sederhana, yg jika kita mengenali dan mempraktekannya lebih dalam, maka semuanya akan menjadi jelas. Bahkan sangat jelas.
Kesibukan yang paling bermanfaat adalah membaca. If you know what I mean "Iqro"  ^_^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar